Setiap hari minggu pagi mulai jam 08.00 sampai jam 11.000 WIB sekitar 30 anak pasti telah berkumpul dan menunggu kegiatan di rumah pintar dimulai. Mereka ini adalah anak-anak bimbing Rumah Pintar ”insan HARAPAN kita” yang terletak di Dusun Kedungrejo Desa Bandungan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.
Dusun ini sangat unik, terletak di sisi paling timur Kabupaten Madiun, sehingga untuk mencapainya harus melewati 2 Desa yang berada di Kabupaten Nganjuk (Wilangan dan Jajar) dengan jarak tempuh 55 Km dari pusat kota Madiun. Adapun kondisi jalan menuju dusun ini yang berbatu (makadam), jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya perjuangan Pendamping untuk mencapai lokasi ini setiap minggunya.
Faktor pembatas medan kerja yang jauh dan sulit dijangkau tidak menyurutkan niat dan semanngat kami, Pendamping PKH Kabupaten Madiun untuk terus mendampingi anak-anak bimbing Rumah Pintar ”insan HARAPAN kita” yang sekarang berjumlah 36 anak. 19 anak peserta PKH ada sisanya 17 anak dari masyarakat sekitar rumah pintar. Setiap minggunya sekitar 2- 3 orang Pendamping hadir untuk mendedikasikan waktu dan berbagi ilmu dengan anak-anak ini.
”Saya diajari perkalian sampai 100 sama Pak Anang ( Pendamping PKH Bandungan )” ujar Imam dan Joni murid kelas 2 SD dengan antusias. ” Kalo saya suka jarimatika yang diajarkan Bu Agustin” ujar si kembar Yeni dan Yesi murid kelas 5 SD dengan malu-malu. ” Saya belum bisa baca dan berhitung, jadi saya diajari Mbak Jujuk membaca, menulis dan berhitung 1-25” ujar Adi murid kelas 1 SD yang nampaknya membutuhkan sekali bimbingan ini karena sering ketinggalan pelajaran di sekolahnya.
Di Rumah Pintar ini setiap anak diajarkan untuk tidak malu bertanya, berani mengeluarkan pendapat dan menumbuhkan budaya suka membaca. Karena kecenderungan anak-anak yang pasif bertanya bila tidak tahu bila tidak diubah dari kecil akan terus terbawa sampai mereka dewasa. Budaya berani mengungkapkan pendapat dan suka membaca diharapkan akan menjadi modal mereka dalam menguak ilmu dan melihat dunia secara luas.
” Bu Agustin ( Pendamping PKH Mejayan ) apa nama lain istana Deli?” tanya anak-anak kelas 5 saat mengerjakan PR IPS di rumah pintar. Karena pertanyaan ini tidak bisa pendamping jawab, maka jawaban ”Istana Maimoon” disampaikan melalui sms ke tetangga anak ini sore harinya setelah Pendamping memperoleh materi tentang Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia. Alhasil Minggu berikutnya Ibu Agustin membawa materi ini dan menyampaikannya dengan metode bercerita.
Metode yang kami pakai cukup beragam, ada yang langsung dipraktekkan misalnya berhitung dengan Jarimatika, pengetahuan umum dengan bercerita, bimbingan belajar saat kesulitan memahami materi pelajaran maupun pekerjaan rumah. Setelah 6 kali pertemuan sejak dibuka tanggal 26 September 2010 lalu, Alhamdulillah anak-anak merasa senang dan terbantu dalam menempuh pelajaran di sekolah, karena kalau biasanya dirumah mereka tidak bisa bertanya kepada orang tua maupun saudara yang lain, sekarang mereka bisa bertanya setiap hari kepada Sdri Jujuk selaku tutor yang bertempat tinggal di dusun ini.
Menurut Mbak Jujuk, sapaan akrab anak-anak, Tak kurang dari 5 anak per hari datang kerumahnya untuk bertanya secara langsung tentang pelajaran. Selebihnya mereka menunggu pertemuan tiap hari minggu di rumah pintar. Tujuan untuk membantu anak peserta PKH yang mengalami kesulitan pelajaran atau memberikan konsultasi bagi anak-anak bimbing telah tercapai. Kedepannya setelah ulangan tengah semester Pendamping akan mengadakan evaluasi tentang tingkat perkembangan dan kemajuan belajar anaka-anak bimbing. Evaluasi diperlukan agar mengetahui seberapa besar perkembangan dan pengaruh rumah pintar ini bagi anak bimbing.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ikut membantu RTSM dalam meningkatkan kualitas dan prestasi anak-anak PKH memasuki pelaksanaan program tahun ke-3. Karena selama ini yang diberikan pembinaan secara langsung oleh pendamping adalah mayoritas ibu-ibu penerima PKH maka kegiatan ini dalam rangka ingin membina anak-anak RTSM secara langsung agar mereka dapat lebih bersemangat sekolah dan harapannya dapat berprestasi disekolah. Serta tidak menutup kemungkinan kalau di kemudian hari, Rumah Pintar ini berkembang dengan memberikan pelatihan ketrampilan teknis untuk anak – anak peserta PKH.
Sampai sejauh ini respon dari masyarakat dan dinas-dinas terkait sangat positif terhadap kegiatan ini, sehingga tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan diikuti oleh UPPKH kecamatan lain di Kabupaten Madiun yang sedang berbenah menyiapkan rumah pintar (Balerejo, Mejayan dan Dolopo). Sedangkan respon dari UPPKH Kabupaten maupun provinsi lain juga terus berdatangan kami terima. Sehingga kami memberanikan diri untuk berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan motivasi positif dan inspirasi bagi rekan-rekan Pendamping PKH lainnya di tanah air agar terus menelurkan ide dan gagasan yang bermanfaat bagi peserta PKH maupun masyarakat umum.
Kami menyadari keberadaan rumah pintar ini masih sangat dini, tetapi dengan niat yang tulus ikhlas dan semangat yang tak mudah pantang menyerah dari Pendamping, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, memicu kami untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan diri. Kedepannya rumah pintar ini akan dikembangkan untuk Taman Bacaan Masyarakar (TBM), Kegiatan Pelatihan Keterampilan dan Kerajinan maupun Pendidikan Lingkungan, dan sekarang sedang satu persatu dipersiapkan serta di harapkan akan dikelola dan diurus secara mandiri oleh masyarakat setempat.
Diakhir kabar, kami memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar rumah pintar ini di ridhoi menjadi tempat belajar yang penuh manfaat dan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai harapan. Doa ini pula yang tak bosan dan terus dipanjatkan oleh anak-anak dan Pendamping di setiap akhir kegiatan di Rumah pintar...........Amin
Oleh : Redaksi PB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar