Jumat, 17 Desember 2010

Selamat dan Sukses

Forum Komunikasi dan Rapat Koordinasi
Pendamping PKH Jawa Timur 2010

di 'Kampoeng Kidz', Kota Batu, 7-8 Januari 2010

Dari
Asosiasi Pendamping PKH Madiun (APPKH MADIUN)
dan Bulletin 'PendampingBerdampingan'

Kamis, 16 Desember 2010

Open System 2010,

Perjalanan Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia sudah mulai memasuki tahun ke-3, terhitung dari diluncurkannya ditahun 2007 hingga sekarang tahun 2010. Sedangakan dalam perkembangannya, banyak RTSM peserta PKH yang sudah tidak layak atau non eligible sehingga RTSM tersebut sudah tidak berhak menjadi peserta PKH. Berkurangnya peserta PKH yang tidak layak hingga mencakup separo dari kuota awal. Ada beberapa alasan mengapa peserta PKH sudah tidak layak menjadi peserta PKH. Yaitu dikarenakan non eligible mati, pindah alamat, double, kaya dan mampu, alamat tidak ditemukan dan non RTSM. Dan RTSM PKH yang sudah tidak layak inilah yang harus diganti dengan RTSM baru yang layak menjadi calon peserta PKH.

Tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengganti dan mencari pengganti RTSM PKH yang baru. Serta bukan juga menjadi kewenangan Pendamping UPPKH untuk menggantinya. Banyak mekanisme dan syarat yang harus dilpenuhi untuk mencari pengganti RTSM PKH baru. Mekanisme dan syarat tersebut yaitu sumber data untuk pengganti RTSM diambil dari data PPLS 2008, atau data usulan UPPKH Kab/ Kota yang telah disetujui oleh BPS Kab/ Kota yang dilengkapi dengan nomor barcode, dan jika pendamping menemui kesuliat untuk melakukan pengantian RTSM dapat melakukan rembug desa dengan melibatkan aparat pemerintahan desa setempat, mantri statsitik, dan tokoh masyarakat.

Selain itu, syarat yang tetap harus diperhatikan dalam penggantian RTSM yaitu: calon pengganti termasuk RTSM (rumah tangga sangat miskin), memiliki balita atau ibu hamil, memiliki anak sekolah usia SD hingga SMP (7-15 tahun), jika ada anak usia 15-18 tahun belum sepenuhnnya mengeyam pendidikan maka calon penerima sanggup menyekolahkan anak tersebut untuk memenuhi wajib belajar 9 tahun.

Ini diharapkan agar pengantian RTSM PKH tidak hanya asal memilih (comot) yang bisa menimbulkan pro dan kontra dikemudian hari. Dengan adanya mekanisme dan syarat yang telah ditentukan diharapkan penggantian RTSM PKH tepat sasaran dan dan perjalanan PKH di Indonesia dimasa yang akan datang menjadi lebih baik.


Oleh : Perdita Rizky H, Pendamping PKH Kecamatan Wungu

Senin, 13 Desember 2010

Kabar dari Rumah Pintar

“insan HARAPAN kita”

Setiap hari minggu pagi mulai jam 08.00 sampai jam 11.000 WIB sekitar 30 anak pasti telah berkumpul dan menunggu kegiatan di rumah pintar dimulai. Mereka ini adalah anak-anak bimbing Rumah Pintar ”insan HARAPAN kita” yang terletak di Dusun Kedungrejo Desa Bandungan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.

Dusun ini sangat unik, terletak di sisi paling timur Kabupaten Madiun, sehingga untuk mencapainya harus melewati 2 Desa yang berada di Kabupaten Nganjuk (Wilangan dan Jajar) dengan jarak tempuh 55 Km dari pusat kota Madiun. Adapun kondisi jalan menuju dusun ini yang berbatu (makadam), jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya perjuangan Pendamping untuk mencapai lokasi ini setiap minggunya.

Faktor pembatas medan kerja yang jauh dan sulit dijangkau tidak menyurutkan niat dan semanngat kami, Pendamping PKH Kabupaten Madiun untuk terus mendampingi anak-anak bimbing Rumah Pintar ”insan HARAPAN kita” yang sekarang berjumlah 36 anak. 19 anak peserta PKH ada sisanya 17 anak dari masyarakat sekitar rumah pintar. Setiap minggunya sekitar 2- 3 orang Pendamping hadir untuk mendedikasikan waktu dan berbagi ilmu dengan anak-anak ini.

”Saya diajari perkalian sampai 100 sama Pak Anang ( Pendamping PKH Bandungan )” ujar Imam dan Joni murid kelas 2 SD dengan antusias. ” Kalo saya suka jarimatika yang diajarkan Bu Agustin” ujar si kembar Yeni dan Yesi murid kelas 5 SD dengan malu-malu. ” Saya belum bisa baca dan berhitung, jadi saya diajari Mbak Jujuk membaca, menulis dan berhitung 1-25” ujar Adi murid kelas 1 SD yang nampaknya membutuhkan sekali bimbingan ini karena sering ketinggalan pelajaran di sekolahnya.

Di Rumah Pintar ini setiap anak diajarkan untuk tidak malu bertanya, berani mengeluarkan pendapat dan menumbuhkan budaya suka membaca. Karena kecenderungan anak-anak yang pasif bertanya bila tidak tahu bila tidak diubah dari kecil akan terus terbawa sampai mereka dewasa. Budaya berani mengungkapkan pendapat dan suka membaca diharapkan akan menjadi modal mereka dalam menguak ilmu dan melihat dunia secara luas.

” Bu Agustin ( Pendamping PKH Mejayan ) apa nama lain istana Deli?” tanya anak-anak kelas 5 saat mengerjakan PR IPS di rumah pintar. Karena pertanyaan ini tidak bisa pendamping jawab, maka jawaban ”Istana Maimoon” disampaikan melalui sms ke tetangga anak ini sore harinya setelah Pendamping memperoleh materi tentang Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia. Alhasil Minggu berikutnya Ibu Agustin membawa materi ini dan menyampaikannya dengan metode bercerita.

Metode yang kami pakai cukup beragam, ada yang langsung dipraktekkan misalnya berhitung dengan Jarimatika, pengetahuan umum dengan bercerita, bimbingan belajar saat kesulitan memahami materi pelajaran maupun pekerjaan rumah. Setelah 6 kali pertemuan sejak dibuka tanggal 26 September 2010 lalu, Alhamdulillah anak-anak merasa senang dan terbantu dalam menempuh pelajaran di sekolah, karena kalau biasanya dirumah mereka tidak bisa bertanya kepada orang tua maupun saudara yang lain, sekarang mereka bisa bertanya setiap hari kepada Sdri Jujuk selaku tutor yang bertempat tinggal di dusun ini.

Menurut Mbak Jujuk, sapaan akrab anak-anak, Tak kurang dari 5 anak per hari datang kerumahnya untuk bertanya secara langsung tentang pelajaran. Selebihnya mereka menunggu pertemuan tiap hari minggu di rumah pintar. Tujuan untuk membantu anak peserta PKH yang mengalami kesulitan pelajaran atau memberikan konsultasi bagi anak-anak bimbing telah tercapai. Kedepannya setelah ulangan tengah semester Pendamping akan mengadakan evaluasi tentang tingkat perkembangan dan kemajuan belajar anaka-anak bimbing. Evaluasi diperlukan agar mengetahui seberapa besar perkembangan dan pengaruh rumah pintar ini bagi anak bimbing.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ikut membantu RTSM dalam meningkatkan kualitas dan prestasi anak-anak PKH memasuki pelaksanaan program tahun ke-3. Karena selama ini yang diberikan pembinaan secara langsung oleh pendamping adalah mayoritas ibu-ibu penerima PKH maka kegiatan ini dalam rangka ingin membina anak-anak RTSM secara langsung agar mereka dapat lebih bersemangat sekolah dan harapannya dapat berprestasi disekolah. Serta tidak menutup kemungkinan kalau di kemudian hari, Rumah Pintar ini berkembang dengan memberikan pelatihan ketrampilan teknis untuk anak – anak peserta PKH.

Sampai sejauh ini respon dari masyarakat dan dinas-dinas terkait sangat positif terhadap kegiatan ini, sehingga tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan diikuti oleh UPPKH kecamatan lain di Kabupaten Madiun yang sedang berbenah menyiapkan rumah pintar (Balerejo, Mejayan dan Dolopo). Sedangkan respon dari UPPKH Kabupaten maupun provinsi lain juga terus berdatangan kami terima. Sehingga kami memberanikan diri untuk berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan motivasi positif dan inspirasi bagi rekan-rekan Pendamping PKH lainnya di tanah air agar terus menelurkan ide dan gagasan yang bermanfaat bagi peserta PKH maupun masyarakat umum.

Kami menyadari keberadaan rumah pintar ini masih sangat dini, tetapi dengan niat yang tulus ikhlas dan semangat yang tak mudah pantang menyerah dari Pendamping, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, memicu kami untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan diri. Kedepannya rumah pintar ini akan dikembangkan untuk Taman Bacaan Masyarakar (TBM), Kegiatan Pelatihan Keterampilan dan Kerajinan maupun Pendidikan Lingkungan, dan sekarang sedang satu persatu dipersiapkan serta di harapkan akan dikelola dan diurus secara mandiri oleh masyarakat setempat.

Diakhir kabar, kami memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar rumah pintar ini di ridhoi menjadi tempat belajar yang penuh manfaat dan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai harapan. Doa ini pula yang tak bosan dan terus dipanjatkan oleh anak-anak dan Pendamping di setiap akhir kegiatan di Rumah pintar...........Amin

Oleh : Redaksi PB

Mendampingi RTSM Untuk Mencapai Kesejahteraan

PKH adalah suatu progam penanggulangan kemiskinanmelalui pemberian bantuan tunai kepada Rumah Tangga Miskin (RTSM), berdasarkan persaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari Program ini adalah agar dapat membantu Rumah Tangga Miskin (RTSM) dalam jangka pendek. Selain itu PKH merupakan investasi Sumber Daya Manusia agar generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

Sudah tiga Tahun lebih Program Keluarga Harapan ini berjalan, dan seiring berjalanya waktu para peserta PKH diharapkan dapat meningkat kesejahteraannya.Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan Rumah Tangga Miskin (RTSM) adalah salah satunya dengan membentuk dan mengembangkan Koperasi Simpan Pinjam dalam Kelompok RTSM itu sendiri. Selain itu juga untuk menekan semakin menjamurnya rentenir dan bank harian yang ada di Desa sekitar mereka tinggal.

Untuk PKH di Kec.Balerejo khususnya Ds.Kuwu,Ds.Pacinan dan Ds.Simo yang terdiri dari 11 kelompok RTSM berharap kesejahteraan anggota kelompok dapat meningkat dengan adanya Koperasi Simpan Pinjam . Dengan menyisihkan sebagian uang bantuan PKH sebagai modal awal akhirnya mereka dapat melaksanakan kegiatan simpan pinjam tersebut.

Alhamdullillah kegiatan simpan pinjam tersebut telah berjalan hamper 1 Tahun, berkat kesadaran dan kedisiplinan dari semua anggota dan pengurus kegiatan simpan pinjam dapat berjalan dengan lancer. Adapun manfaat kegiatan simpan pinjam ini dalam kelompok PKH antara lain:

1. Mereka dapat dengan mudah memperoleh pinjaman dengan bunga yang relative ringan bila dibandingkan meminjam pada rentenir atau bank harian.

2. Meskipun mereka dikenakan bunga tetapi pada akhir tahun mereka akan menerima pembagiam sisa hasil usaha (SHU) .

Sebagai pendamping di Kec.Balerejo khususnya Ds.Kuwu,Ds.Pacinan dan Ds.Simo insyaallah saya akan selalu membimbing para peserta dalam mengelola kegiatan simpan pinjam yang ada dalam kelompok PKH Desa dampingan, ehingga dapat membesar dan berkembang. Menurut saya ini adalah awal dan kesempatan dari mereka untuk mencapai kemandirian sehingga dikemudian hari kesejahteraan mereka dapat meningkat

Ditulis Oleh :
Yuni Dwi Astutik
Pendamping PKH Kecamatan Balerejo

kita harus melayani mereka

kita harus melayani mereka
terima kasih PKH